Bisnis Makin Besar, Tapi Data Terpencar dan Berantakan? Rekonsiliasi Data Ribet? Yuk, Bikin Semuanya Jadi Gampang!

Table of Contents

Punya bisnis yang terus bertumbuh itu pasti membanggakan, ya? Tapi, di balik kesuksesan itu, ada satu masalah yang sering bikin pusing: datanya berantakan😊. Data penjualan di satu tempat, data stok di tempat lain, data keuangan entah di mana. Belum lagi kalau mau stock opname, bisa makan waktu seharian. Rekonsiliasi data? Wah, itu kayak cari jarum di tumpukan jerami. Ribet dan pegel banget!

Kali ini kita bahas gimana caranya biar semua masalah itu bisa diatasi dengan lebih mudah. Tapi, sebelum masuk ke solusinya, kita perlu ngerti dulu tantangan yang dihadapi, terutama di Indonesia, dan bagaimana cara mengatasinya. Yuk, simak!

Masalah yang Sering Dihadapi Bisnis yang Bertumbuh

  1. Data Berantakan. Ketika bisnis masih kecil, ngatur data mungkin masih gampang. Tapi, makin besar bisnis, makin banyak datanya. Data penjualan, stok, keuangan, pelanggan, semuanya numpuk dan tersebar di mana-mana. Ini bikin repot banget, apalagi kalau datanya nggak nyambung satu sama lain. Contohnya, pas mau stock opname. Data stok di gudang beda sama data di sistem. Atau pas mau cocokin data penjualan sama data keuangan, eh, ternyata nggak match. Duh, bikin pusing, kan?
  2. Stock Opname yang Lama dan Melelahkan. Stock opname itu kayak ritual wajib buat bisnis retail, manufaktur, atau logistik. Tapi, siapa sih yang nggak sebel sama proses ini? Bayangin aja, harus hitung barang satu per satu di gudang, terus cocokin sama data di sistem. Kalau barangnya cuma puluhan, mungkin masih oke. Tapi kalau udah ribuan? Wah, bisa seharian nggak kelar-kelar. Belum lagi kalau datanya nggak match. Harus cari tau di mana salahnya, ngecek ulang, dan ngerjain semuanya dari awal. Capek banget, kan?
  3. Rekonsiliasi Data yang Ribet. Rekonsiliasi data itu intinya nyocokin data dari berbagai sumber biar semuanya akurat. Misalnya, nyocokin data penjualan dari sistem kasir sama data keuangan di sistem akuntansi. Kalau datanya nggak cocok, ya harus dicari tau di mana salahnya. Masalahnya, proses ini ribet banget. Apalagi kalau datanya tersebar di banyak sistem yang nggak nyambung. Tim Anda bisa menghabiskan berjam-jam, bahkan berhari-hari, cuma buat ngecek dan nyocokin data. Padahal, waktu, tenaga, dan biaya yang dihabiskan untuk proses ini bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih produktif.

Di Indonesia, masalah data berantakan, stock opname yang lama, dan rekonsiliasi data yang ribet ini nggak cuma terjadi karena faktor internal perusahaan. Ada beberapa tantangan eksternal yang bikin masalah ini jadi lebih kompleks. Kita bahas dulu tantangan dari faktor umum dari external perusahaan.

  1. Geografis Kepulauan. Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan infrastruktur yang belum merata. Ini bikin integrasi data jadi sulit, terutama buat perusahaan yang punya cabang di daerah terpencil.
  2. Infrastruktur yang Belum Memadai. Jaringan internet yang lambat atau bahkan nggak ada di beberapa daerah bikin pengiriman data jadi terhambat. Atau mungkin tersedia, tapi sering terputus-putus.
  3. Literasi Digital yang Masih Rendah. Banyak perusahaan, terutama UMKM, yang belum paham betul pentingnya pemanfaatan teknologi dan transformasi digital untuk mendukung usaha mereka.
  4. Budget Terbatas. Banyak perusahaan yang mikir teknologi atau transformasi digital itu bakal mahal dan nggak perlu. Mereka merasa cara yang sekarang sudah cukup, padahal sebenarnya mereka menuju pelemahan bisnis, produktivitas semakin rendah, pendapatan menurun, atau pemborosan yang tidak terlihat secara langsung.
  5. Reluktansi Adopsi Teknologi. Banyak perusahaan yang takut atau nggak mau berubah karena udah nyaman dengan cara manual.

Solusi yang Dapat Diterapkan

Nah, biar nggak pusing lagi sama masalah-masalah di atas, seperti yang sudah disinggung di atas, solusi yang utamnya adalah proses bertransformasi digital. Transformasi digital itu bukan sekadar pake teknologi baru, tapi juga perubahan strategis dalam cara bisnis beroperasi. Tujuannya adalah untuk membuat proses bisnis jadi lebih efisien, cepat, dan akurat.

Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan bertahap:

  1. Integrasi Data. Satukan semua data yang berantakan ke dalam satu sistem terpusat. Ini akan memudahkan Anda mengakses, mengelola, dan menganalisis data.
  2. Transformasi Data. Ubah data dari berbagai sumber yang formatnya beda-beda jadi format yang seragam biar bisa diproses dengan mudah.
  3. Konsolidasi Data. Gabungkan data dari berbagai sumber ke dalam satu platform yang terpusat, seperti data repository atau data warehouse.
  4. Otomatisasi Proses. Gunakan teknologi otomatisasi untuk melakukan proses data masuk langsung tersinkronisasi dengan sistem, jadi nggak perlu input manual lagi.
  5. Rekonsiliasi Data Otomatis. Pakai sistem yang bisa nyocokin data dari berbagai sumber secara otomatis. Kalau ada perbedaan data, sistem akan kasih tau dan bantu cari tau di mana salahnya.
  6. Analisis Data dengan AI. Gunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis data dan memberikan insight yang lebih mendalam. Misalnya, AI bisa bantu prediksi permintaan pasar atau ngatur stok biar nggak kelebihan atau kekurangan.

Synchro sebagai Solusi

Tapi mungkin Anda ingin pelajari transformasi digital lebih mendalam kan? Anda bisa baca materi mengenai transformasi digital di artikel transformasi digital, atau tujuan transformasi digital, atau di video ini.

Untuk Anda yang ingin mengatasi masalah data berserakan, berantakan, stock opname lama, dan rekonsiliasi data yang ribet, ada startup lokal, PT National Data Integrator (PT NDI) bisa bantuin transformasi digital. PT NDI adalah perusahaan teknologi yang fokus bikin solusi buat ngatasi masalah data. Mereka punya berbagai tools buat digitalisasi, otomatisasi, dan integrasi data, salah satunya disebut Synchro. Menggunakan Synchro, semua data yang berantakan dan kendala kualitas infrastruktur tetap bisa dikirimkan, diproses, dan disatukan dalam satu sistem dan pusat data yang terpusat. Jadi Ini memungkinkan  Anda untuk Integrasi Data (Satukan data dari berbagai sumber ke dalam satu platform), Transformasi Data (Ubah data dengan format berbeda menjadi seragam), Konsolidasi Data (Gabungkan data ke dalam data repository atau data warehouse), Otomatisasi Proses, dan Rekonsiliasi Data Otomatis (Cocokkan data dari berbagai sumber secara otomatis).

Jika Anda penasaran dengan solusi-solusi dari PT NDI, langsung saja kunjungi website Synchro di https://synchro.co.id. Di sana, Anda bisa temukan info lengkap dan artikel yang bermanfaat untuk buat semuanya jadi lebih gampang.

Want to keep up with our article?

Get our most valuable tips right inside your inbox, once per month!

Related Posts

Clean data for AI

Fondasi AI Cerdas: Data Bersih dan Berkualitas

Artificial Intelligence (AI) sering digambarkan sebagai “otak” yang mampu berpikir dan mengambil keputusan. Namun, sama seperti manusia, otak AI tidak bisa bekerja tanpa asupan yang benar. Jika manusia membutuhkan nutrisi yang baik, maka AI membutuhkan data yang tepat, bersih, dan berkualitas. Mengapa Data yang Bersih dan Tepat Jadi Kunci? AI hanya bisa secerdas data yang dimilikinya. Jika data yang masuk tidak lengkap, terfragmentasi, atau bahkan salah, maka hasil analisis dan prediksi AI pun bisa menyesatkan. Inilah alasan mengapa sebelum berinvestasi besar dalam teknologi AI, perusahaan harus memiliki kualitas data yang baik.   Data yang tepat berarti: Akurat: tidak ada kesalahan atau duplikasi. Terintegrasi: terkoneksi antar sistem dan mudah diakses. Relevan: sesuai dengan konteks bisnis dan kebutuhan analisis. Terbaru: diperbarui secara real-time atau setidaknya up-to-date. Hubungan Data dan Kecerdasan AI Bayangkan AI adalah seorang analis. Jika analis diberi laporan keuangan yang berantakan dan data pelanggan yang tidak sinkron, maka kesimpulannya pasti salah. Sebaliknya, jika semua data sudah rapi, lengkap, dan terhubung, AI mampu menemukan pola tersembunyi, membuat prediksi, bahkan memberikan rekomendasi bisnis yang bernilai tinggi.   Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas bagaimana AI dan integrasi data berjalan berdampingan dalam mendorong transformasi bisnis. [baca juga: AI dan Data Integrasi: Kombinasi yang Mengubah Dunia Bisnis]. Manfaat AI yang Didukung Data Berkualitas Dengan data yang tepat, AI tidak hanya bekerja lebih cerdas, tetapi juga memberi dampak nyata bagi perusahaan: Prediksi yang Akurat AI bisa meramalkan tren pasar, perilaku konsumen, atau kebutuhan inventori dengan tingkat ketepatan yang tinggi.  Personalisasi Pengalaman Pelanggan Data yang kaya dari berbagai kanal membuat AI mampu memberikan rekomendasi produk atau layanan yang benar-benar relevan.  Efisiensi Operasional AI dapat mengidentifikasi proses yang tidak efisien dan menyarankan otomatisasi, sehingga waktu dan biaya bisa dihemat serta meningkatkan profit.  Pengambilan Keputusan Strategis AI tidak hanya membaca data historis, tetapi juga menggabungkannya dengan kondisi saat ini untuk memberikan insight jangka panjang. Tantangan: Tidak Semua Data Sama Meski penting, membangun data yang tepat bukan hal yang mudah. Beberapa tantangan yang sering muncul antara lain: Data yang tersebar di banyak sistem lama (legacy system). Kualitas data yang rendah (banyak error atau missing value dan format yang berbeda-beda). Kurangnya standar tata kelola data (data governance). Risiko privasi dan keamanan yang semakin besar. Langkah Penting dalam Menyiapkan Data untuk AI Data Exploration Analisis awal untuk menemukan pola, anomali, dan potensi masalah kualitas sebelum data diproses lebih jauh. Data Cleaning Membersihkan dengan menghapus duplikasi, memperbaiki error, melengkapi data yang hilang, menstandarkan format misalnya pada penulisan tanggal dengan pola YYYY-MM-DD, serta membuang informasi yang tidak relevan agar analisis tetap akurat. Data Blending Menggabungkan berbagai sumber data agar dataset lebih kaya, lengkap, dan komprehensif untuk melatih AI. Data Governance Menetapkan aturan jelas tentang keamanan, privasi, dan kepatuhan data, sehingga kualitas tetap terjaga dari waktu ke waktu. Kesimpulan AI bukan sekadar tren, melainkan alat strategis untuk membawa bisnis ke level berikutnya. Namun, AI tidak akan pernah cerdas jika fondasinya yaitu data, tidak tepat.   Synchro hadir sebagai solusi dari semua tantangan data yang Anda hadapi. Dengan Synchro, perusahaan tidak sekadar “mengumpulkan data”, tapi benar-benar menyiapkan fondasi yang kokoh dan berkualitas untuk AI yang cerdas, andal, dan berdampak nyata.   Perusahaan yang ingin sukses dengan AI harus terlebih dahulu berinvestasi pada integrasi, kebersihan, dan manajemen data. Dengan begitu, AI dapat benar-benar menjadi aset yang mendorong pertumbuhan, efisiensi, dan inovasi.  

Read More »
single source of truth

Mengapa Bisnis Modern Butuh Single Source of Truth?

Di era digital, bisnis modern menghadapi tantangan besar: data yang tersebar di banyak sistem. Laporan keuangan ada di satu aplikasi, data penjualan di sistem lain, sementara data pelanggan disimpan terpisah. Akibatnya, banyak perusahaan menghabiskan waktu untuk menggabungkan, mencocokkan, bahkan memperdebatkan mana data yang benar.   Di sinilah Single Source of Truth (SSOT) hadir sebagai solusi. Apa Itu Single Source of Truth? Menurut Gartner, Single Source of Truth (SSOT) adalah praktik organisasi dalam menyimpan satu sumber data resmi yang dipakai di seluruh sistem untuk memastikan konsistensi dan mengurangi duplikasi informasi.   Definisi serupa juga disampaikan oleh Talend, yang menjelaskan SSOT sebagai “satu pusat data terpercaya yang digunakan oleh semua departemen untuk mengambil keputusan yang konsisten dan akurat”.   Dengan kata lain, Single Source of Truth adalah pendekatan pengelolaan data di mana semua informasi penting perusahaan dikumpulkan dalam satu sumber pusat yang konsisten dan dapat dipercaya. Artinya, seluruh tim mulai dari manajemen, sales, marketing, hingga finance bekerja menggunakan versi data yang sama. Manfaat Single Source of Truth untuk Bisnis Modern Keputusan Lebih Cepat & Akurat Semua tim mengacu pada data yang sama, sehingga manajemen tidak perlu menunggu laporan berbeda atau khawatir salah ambil keputusan.  Kolaborasi Tim Lebih Efisien Dengan SSOT, laporan antar-departemen selalu konsisten. Komunikasi lebih lancar dan tidak ada lagi kebingungan angka.  Menghemat Waktu & Biaya SSOT menghilangkan kebutuhan menggabungkan data manual yang memakan waktu. Tim bisa fokus pada strategi dan pengembangan bisnis.  Meningkatkan Kepercayaan & Transparansi Data yang rapi, konsisten, dan mudah diakses tidak hanya membantu internal perusahaan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan partner, investor, maupun pelanggan. Contoh Penggunaan Single Source of Truth Sebuah perusahaan retail ingin memantau performa penjualan bulanan. Tanpa SSOT, laporan sales dan finance sering berbeda. Dengan SSOT, data penjualan otomatis sinkron dengan laporan keuangan. Hasilnya: manajemen bisa langsung melihat performa bisnis secara akurat tanpa revisi berulang. Kesimpulan Data yang tersebar dapat memperlambat bisnis modern. Dengan Single Source of Truth, perusahaan bisa mengurangi duplikasi, meningkatkan kolaborasi, serta mengambil keputusan lebih cepat dan tepat sehingga meningkatkan profit bisnis Anda.   Sudahkah bisnis Anda memiliki Single Source of Truth?

Read More »
mitos vs fakta

Mitos vs Fakta: Apakah Integrasi Data Hanya untuk Perusahaan Besar?

Masih banyak pelaku usaha yang beranggapan bahwa integrasi data hanya relevan untuk perusahaan besar dengan sistem dan sumber daya yang kompleks. Pandangan ini tidak sepenuhnya tepat. Faktanya, di era digital seperti saat ini, integrasi data semakin penting dan dapat diakses oleh berbagai skala bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah (UMKM).    Untuk meluruskan pemahaman, mari kita telaah beberapa mitos umum seputar integrasi data dan fakta yang sesungguhnya. Mitos 1: Integrasi data membutuhkan investasi besar Selama ini integrasi data identik dengan proyek berskala besar yang memerlukan anggaran signifikan. Fakta: Saat ini tersedia solusi yang bersifat modular dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kapasitas setiap bisnis. UMKM dapat memulai dari integrasi sederhana misalnya, menghubungkan sistem penjualan dengan pencatatan keuangan tanpa perlu biaya besar. Mitos 2: Integrasi data hanya penting untuk bisnis dengan basis pelanggan yang sangat besar Banyak yang berasumsi bahwa integrasi baru diperlukan ketika jumlah pelanggan sudah mencapai ribuan. Fakta: Justru di tahap pertumbuhan, efisiensi operasional sangat menentukan. Integrasi data membantu bisnis mempercepat proses analisis, mengurangi duplikasi pekerjaan, serta menghasilkan keputusan yang lebih tepat waktu meskipun dengan basis pelanggan yang lebih kecil. Mitos 3: Dibutuhkan tim IT khusus untuk menjalankan integrasi data Dulu integrasi data memang memerlukan tenaga ahli dan infrastruktur IT yang signifikan. Fakta: Teknologi integrasi saat ini lebih user-friendly dan tidak selalu membutuhkan keahlian teknis mendalam. Dengan fitur-fitur yang intuitif, integrasi dapat dijalankan oleh tim operasional maupun manajemen, bukan hanya departemen IT. Siapa yang Membutuhkan Integrasi Data? Integrasi data relevan bagi setiap organisasi yang berorientasi pada pertumbuhan. Usaha kecil dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkannya untuk memantau persediaan, penjualan, serta keuangan secara lebih terstruktur dan akurat. Startup dapat menghubungkan data dari berbagai fungsi, seperti pemasaran, layanan pelanggan, dan pengembangan produk, sehingga tercipta keselarasan strategi dan eksekusi. Perusahaan besar memang membutuhkan sistem integrasi yang lebih kompleks, namun hal tersebut tidak meniadakan peluang bagi UMKM untuk memulai langkah awal sesuai skala kebutuhan mereka. Kesimpulan Integrasi data bukanlah kebutuhan eksklusif bagi perusahaan besar. Sebaliknya, bisnis dari berbagai skala dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan efisiensi, akurasi informasi, serta ketepatan pengambilan keputusan.   Di tengah banyaknya pilihan platform bisnis, integrasi sering kali menjadi tantangan utama. Synchro hadir sebagai solusi integrasi data yang simple, secure, dan scalable. Dengan Synchro, bisnis dari berbagai skala dapat menyatukan data dari ERP, CRM, e-commerce, hingga aplikasi internal, tanpa harus membangun sistem rumit dari nol.    Dengan memulai integrasi sejak dini, UMKM dapat menyiapkan fondasi pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan, sekaligus memposisikan diri lebih kompetitif di pasar yang semakin berbasis data.

Read More »
excel for business

Bagaimana Excel Bisa Jadi Titik Awal Transformasi Digital Bisnis Anda

Banyak bisnis, terutama UMKM, memulai pencatatan dan pengelolaan data dengan Excel (XLS). Alasannya sederhana: mudah dipakai, fleksibel, dan tidak butuh biaya tambahan. Namun, jika bisnis terus berkembang, Excel bukan lagi sekadar alat bantu,  ia bisa menjadi touch point awal untuk transformasi digital. Excel sebagai Entry Point Mudah diakses: Hampir semua orang bisa mengoperasikan Excel tanpa perlu pelatihan panjang. Serbaguna: Bisa dipakai untuk pencatatan keuangan, stok barang, hingga laporan penjualan. Cepat diimplementasikan: Tidak butuh sistem rumit, cukup buka file baru dan mulai input data. Itulah kenapa banyak bisnis memulai dari sini. Excel adalah pintu masuk pertama untuk mengubah data manual menjadi data digital. Tantangan Menggunakan Excel Saat Bisnis Bertumbuh Semakin besar bisnis, semakin kompleks kebutuhan data: File menumpuk, sulit dilacak, dan rawan hilang. Human error meningkat karena input manual. Tim kesulitan kolaborasi karena harus saling mengirim file. Laporan jadi lambat, padahal keputusan bisnis butuh data cepat. Di titik ini, Excel mulai terasa seperti “botol sempit” yang menghambat pertumbuhan. Setelah Excel, Apa Langkah Selanjutnya? Excel adalah touch point. Setelah terbiasa menginput dan membaca data, bisnis perlu bertanya: apa berikutnya? Integrasi data: gabungkan pencatatan keuangan, stok, dan penjualan dalam satu sistem sehingga Anda tidak perlu membuka banyak file untuk mencari data penting. Baca juga: Data sebagai Infrastruktur Digital UMKM: Mewujudkan Ekosistem Bisnis Lokal yang Berbasis Data Otomatisasi: kurangi input manual dengan koneksi ke aplikasi lain (POS, marketplace, dll). Kolaborasi real-time: Excel bagus untuk pekerjaan individu, tapi saat bisnis tumbuh, dibutuhkan sistem terintegrasi tempat semua tim bisa mengakses data bersama. Dengan begitu, keputusan bisa diambil lebih cepat karena semua orang bekerja dengan informasi yang sama. Insight lebih dalam: Dashboard digital memberi Anda gambaran langsung: produk mana yang paling laris, berapa margin keuntungan, hingga tren penjualan. Anda bisa membuat keputusan bisnis lebih cepat dengan dasar data, bukan firasat. Kesimpulan Excel adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan transformasi digital. Ia membantu bisnis beralih dari data manual ke data digital, melatih tim membaca informasi, dan membiasakan keputusan berbasis data. Namun, seiring pertumbuhan bisnis, jangan berhenti di Excel. Gunakan sebagai batu loncatan untuk masuk ke sistem digital yang lebih terintegrasi, otomatis, dan scalable.   Dan di tahap inilah, Synchro bisa jadi temanmu. Kami memahami bagaimana bisnis berawal dari Excel, lalu perlahan berkembang. Dengan solusi yang fleksibel, Synchro hadir untuk mendampingi transisi itu, agar bisnis Anda tetap efisien sekaligus siap tumbuh lebih besar.

Read More »
saving cost

5 Cara UMKM Menghemat Biaya Operasional dengan Data Terintegrasi

Mengelola usaha kecil dan menengah (UMKM) sering kali penuh tantangan. Salah satu yang paling terasa adalah biaya operasional yang terus membengkak. Mulai dari stok menumpuk, laporan keuangan tidak akurat, hingga koordinasi tim yang berantakan.   Kabar baiknya, ada cara untuk lebih efisien: mengintegrasikan data usaha. Dengan data yang terhubung, UMKM bisa memangkas pemborosan, bekerja lebih cepat, dan mengambil keputusan yang tepat. Berikut adalah 5 cara data terintegrasi membantu UMKM menghemat biaya operasional. 1. Mengurangi Stok Berlebih Tanpa data yang rapi, stok sering tidak terkendali, terlalu banyak menumpuk atau malah kekurangan. Dengan sistem data terintegrasi, UMKM bisa melihat pergerakan barang secara real-time, memprediksi kebutuhan, dan menjaga stok tetap ideal. Hasilnya? Modal tidak terkunci di gudang dan biaya penyimpanan berkurang. 2. Mempercepat Proses Laporan Keuangan Banyak UMKM masih mengandalkan catatan manual atau file terpisah, yang sering membuat laporan lambat dan rawan salah hitung. Integrasi data membuat pencatatan keuangan lebih otomatis, cepat, dan akurat. Selain menghemat waktu staf, pemilik usaha juga bisa segera tahu kondisi bisnis dan mengambil keputusan tanpa menunggu lama. 3. Efisiensi Tenaga Kerja Sering kali tenaga kerja menghabiskan waktu untuk pekerjaan berulang: input data berkali-kali, mencari file, atau mencocokkan laporan. Dengan data terhubung, proses administrasi menjadi lebih singkat. Tim bisa fokus ke pekerjaan yang lebih produktif, sementara biaya lembur atau tambahan staf bisa ditekan. 4. Menekan Biaya Operasional Harian Data yang tercerai-berai bikin pengeluaran kecil tidak terpantau, seperti ongkos transportasi, bahan baku yang terbuang, atau tagihan yang terlewat. Dengan integrasi, UMKM bisa memantau seluruh arus biaya harian dalam satu dashboard. Dari sini, peluang penghematan lebih mudah ditemukan. 5. Membuka Jalan ke Skala Lebih Besar Efisiensi bukan hanya soal mengurangi biaya, tapi juga menyiapkan bisnis untuk tumbuh. Dengan sistem data yang terintegrasi, UMKM lebih mudah mendapatkan kerjasama hingga masuk pasar baru karena laporan usaha rapi dan kredibel. Biaya ekspansi pun bisa lebih terkendali. Kesimpulan Menghemat biaya operasional tidak selalu berarti memangkas kualitas atau memberhentikan karyawan. Dengan data yang terintegrasi, UMKM bisa bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.   Jika ingin tahu bagaimana data terhubung bisa membantu bisnis Anda lebih efisien, Synchro siap menjadi partner untuk perjalanan transformasi ini.  

Read More »